Mengenal Makna Lagu Daerah
Lagu atau musik daerah merupakan lagu atau musik yang asalnya dari daerah tertentu. Lagu atau musik tersebut menjadi terkenal atau populer karena sering dinyanyikan oleh masyarakat di daerah tersebut atau di daerah lainnya. Biasanya pencipta asli dari lagu daerah atau musik daerah tersebut sama sekali tak diketahui. Meski ada juga lagu atau musik yang dikenal juga penciptanya.
Daftar Lagu Daerah Jawa Tengah
Jika kamu penasaran seperti apakah daftar lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah tersebut, maka dapat langsung kamu baca dan simak kumpulannya yang sudah kami rangkum berikut ini.
1. Suwe Ora Jamu
Di daftar pertama lagu daerah dari Jawa Tengah ada Suwe Ora Jamu yang adalah sebuah lagu daerah yang diciptakan oleh komposer karawitan bernama R.C. Hardjosubroto.
Lagu daerah satu ini sangat terkenal, apalagi di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepopuleran lagu ini semakin melejit tatkala dinyanyikan oleh seorang penyanyi spesialis keroncong, Waldjinah.
Jika kamu ingin ikut bernyanyi lagu daerah Jawa Tengah tersebut, kamu dapat menyimak liriknya berikut ini. Lirik asli lagu Suwe Ora Jamu masih menggunakan bahasa Jawa Ngoko.
Suwe ora jamuJamu godong teloSuwe ora ketemuKetemu pisan gawe gelo
Terjemahan:
Lama tak minum jamuJamu daun ketelalama tidak bertemuSekalinya bertemu membuat kecewa
Informasi tambahan mengenai lagu Suwe Ora Jamu ini adalah karena kepopulerannya tersebut sampai judul lagunya untuk menjadi nama kafe dan bar lho. Bahkan seorang koreografer populer bernama Jecko Siompo, yang mengaransemen lagu Suwe Ora Jamu dan meremiks nya dengan lagu Ampar-Ampar Pisang.
2. Gundul-Gundul Pacul
Daftar lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Gundul-Gundul Pacul. Lagu satu ini juga sangat tinggi kepopularitasnya. Sebab lagu anak-anak ini cukup terkenal di masyarakat Jawa.
Ada dua sumber yang menyatakan pencipta asli lagu Gundul-Gundul Pacul ini. Yang pertama adalah konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15, dan yang kedua diciptakan oleh R.C. Hardjosubroto.
Lirik lagu daerah Jawa Tengah berjudul Gundul-Gundul Pacul dapat kamu simak berikut ini.
Gundul-gundul pacul-cul gembelenganNyunggi-nyunggi wakul-kul gembelenganWakul ngglimpang segane dadi dak ratanWakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Mungkin kamu sudah telanjur mengenal lagu Gundul-Gundul Pacul ini sebagai lagu anak-anak. Padahal lagu satu ini mempunyai sebuah makna mendalam sekaligus filosofis. Jika dibedah secara dalam, maka lagu Gundul-Gundul Pacul ini menyinggung tentang kehormatan, kepemimpinan, serta tanggung jawab.
Secara harfiah, gundul berarti kepala plontos tak berambut sama sekali. Kepala ini merupakan lambang dari kehormatan. Sedangkan rambut menjadi lambang dari mahkota atau keindahan kepala itu sendiri. Dalam lagu Gundul-Gundul Pacul, kata gundul mengandung maksud sebuah kehormatan tanpa mahkota.
Sementara pacul atau yang juga dikenal dengan cangkul merupakan salah satu alat pertanian yang menjadi lambang rakyat kecil yang kebanyakannya berprofesi sebagai seorang petani.
Dalam masyarakat Jawa, pacul mengandung pengertian papat kang ucul atau empat yang terlepas. Pengertian tersebut merujuk pada kehormatan seseorang yang bergantung pada bagaimana orang itu menggunakan empat indera dalam dirinya. Yakni mata, hidung, teling, dan mulutnya dalam berperilaku.
Mata dipergunakan untuk melihat setiap kesulitan yang ada pada rakyat.
Hidung dipergunakan untuk mencium kuatnya aroma kebaikan.
Telinga dipergunakan untuk mendengarkan setiap nasihat.
Mulut dipergunakan untuk mengungkapkan keadilan.
Apabila keempat hal tersebut terlepas, maka lepas pula lah kehormatan orang itu. Tak disangka makna lagunya begitu mendalam.
3. İlir-İlir
Lagu daerah Jawa Tengah selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah lagi berjudul Lir-Ilir. Lagu ini konon diciptakan oleh Sunan Kalijaga di awal abad ke-16 saat keruntuhan masa Kerajaan Majapahit dan masuknya agama Islam.
Lagu daerah satu ini terkenal sebagai salah satu tembang dolanan atau lagu anak-anak. Liriknya sendiri memakai kata-kata perumpamaan yang mengandung makna dalam serta multitafsir.
Hal tersebut sangat mencerminkan betapa dalamnya ilmu yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam. Melalui lagu ini, Sunan Kalijaga mencoba untuk mengajak pada para masyarakat Jawa untuk meyakini, mengimani, dan memeluk agama Islam pelan-pelan. Lirik lagu Lir-ilir tersebut bisa kamu simak berikut ini.
Lir-ilir, lir-ilirTandure wus sumilirTak ijo royo-royoTak sengguh penganten anyarCah angon, cah angonPenekno blimbing kuwiLunyu-lunyu peneknoKanggo mbasuh dodotiroDodotiro, dodotiroKumitir bedah ing pinggirDondomono lumatonoKonggo sebo mengko soreMumpung padang rembulaneMumpung padang kalanganeYo surako, surak hiyo
4. Gambang Suling
Lagu daerah Jawa Tengah kali ini adalah Gambang Suling. Gambang Suling atau yang juga dikenal dengan Swara Suling ini adalah salah satu lagu daerah Jawa Tengah.
Ki Narto menciptakan lagu satu ini sebagai salah satu ungkapan kekagumannya pada alat musik seruling yang dapat mengeluarkan suara yang sangat indah.
Ki Narto Sabdo memiliki nama asli Soenarto yang adalah seorang putra dari seorang pengrajin sarung keris bernama Partinoyo. Beliau juga seorang seniman musik dan dalang wayang kulit yang cukup legendaris dari Jawa Tengah.
Gambang suling, ngumandang swaranéthulat-thulit, kepénak uninéuuuuniné mungnreyuhaké ba-reng lan kentrung ke-tipung suling, sigrak kendhangané
Terjemahan lagu:
Gambang suling berkumandang suaranyaTulat-tulit, enak bunyinyaBunyinya begitu mengharukanBersama kentrung, ketipung, sulingMantap bunyi gendangnya
5. Jangkrik Genggong
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Jangkrik Genggong. Slogan ‘Semarang kaline banjir’ seolah sangat populer di kalangan masyarakat Kota Semarang.
Padahal kalimat ‘Semarang kaline banjir’ adalah bagian lirik dari lagu Jangkrik Genggong tersebut. Lagu ini semakin populer sebab dinyanyikan oleh legenda Keroncong Indonesia, Waldjinah.
Kendal kaline wunguAjar kenal karo akuLelene mati di gepukGepuk nganggo walesaneSuwe ora pethukAti sida remukKepethuk mung suwaraneJangkrik genggong, jangkrik genggongLuwih becik omong kosongSemarang kaline banjirJa sumelang ra dipikirJangkrik upa saba ning tanggaMalumpat ning tengah joganWis watake priya, jare ngaku setyaTekan ndalan selewenganJangkrik genggong, jangkrik genggongWani nglirik sepi uwongYen ngetan bali ngulonTiwas edan rak kelakonYen ngerujakNgrujaka nanasOjo ditambahi kuweniKene tiwas nggagasAwak adhem panasJebul ana sing nduweniJangkrik genggong, jangkrik genggongSampun cekap mangsa borong
6. Dondong Opo Salak
Lagu daerah Jawa Tengah satu ini bisa dibilang cukup populer juga. Ya, Dondong Opo Salak adalah salah satu lagu anak-anak dinyanyikan oleh Kris Biantoro pada tahun 60 sampai 70-an. Dalam lagu ini bahasa dan kata-kata yang digunakan pun sangat lugas, tidak memakai kata atau bahasa yang sulit dan bisa dipahami secara tekstual. Karena memang lagu ini anak-anak.
Meski untuk anak-anak, namun lagu ini bisa dimaknai berbagai hal. Tergantung dari sisi mana kamu ingin mengartikannya. Lirik lagu dari Dondong Opo Salak dapat kamu turut nyanyikan dengan membaca lirik berikut ini.
dondong opo salakduku cilik-cilikngandhong opo mbecakmlaku thimik-thimikAdi nderek ibutindak menyang pasarora pareng rewelora pareng nakalmengko ibu mestimundhut oleh-olehkacang karo rotiadi diparingi
Terjemahan lagu:
Kedondong atau salakDuku kecil-kecilNaik andong atau becakJalan pelan-pelanAdi ikut ibuPergi ke pasarTidak boleh rewelTidak boleh nakalNanti ibu pastiBeli oleh-olehKacang dan rotiAdi pun dikasih
7. Cublak-Cublak Suweng
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah Cublak-Cublak Suweng. Lagu satu ini juga lazimnya dinyanyikan pada saat bermain permainan tradisional yang juga bernama Cublak-Cublak Suweng.
Permainan tradisional satu ini biasanya dimainkan oleh anak-anak kecil di desa atau perkampungan di Jawa Tengah, Yogya, hingga Jawa Timur. Lirik lagu Cublek-Cublek Suweng dapat kamu simak berikut ini.
cublak-cublak suwengsuwenge ting gelenterMambu ketudhung gudhelPak Gempong lera-lereSapa ngguyu ndelikakeSir sir pong dele gosongSir sir pong dele gosong
8. Padhang Wulan
Lagu daerah Jawa Tengah berikutnya adalah berjudul Padhang Wulan atau dalam bahasa Indonesia mengandung makna sinar bulan. Lagu ini mengandung ajakan untuk meramaikan pada malam bulan purnama dengan cara bermain bersama.
Namun secara filosofis, lagu Padhang Wulan merupakan sebuah ajakan untuk selalu bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas malam yang sangat indah. Ungkapan syukur tersebut mengilhami penulis lagu yang masih belum diketahui secara pasti untuk tidak tidur sore-sore.
Yo ‘pro konco dolanan ing jobopadhang wulan padange kaya rinaRembulane sing awe-awengelingake aja padha turu soreYo ‘pro konco dolanan ing joborame-rame kene akeh kancaneLangite pancen sumebyar rinayo padha dolanan sinambi guyonan
Terjemahan lagu:
Ayo teman-teman bermain di luarterang bulan terangnya seperti siangBulannya melambai-lambaimengingatkan jangan tidur di sore hariAyo teman-teman bermain di luarrame-rame di sini banyak temannyaLangitnya terang sekaliayo bermain sambil bercanda
Dari beberapa rekomendasi lagu daerah Jawa Tengah di atas manakah yang sudah pernah kamu dengar sebelumnya? Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu dan terlebih kamu jadi lebih bisa mengenal lagu di daerah lain dengan baik.