Senjata Tradisional Kepulauan Riau Lengkap Gambar dan Keterangannya

Senjata Tradisional Kepulauan Riau Lengkap Gambar dan Keterangannya

Provinsi Riau merupakan daerah yang berada pada wilayah Sumatera, lebih tepatnya bagian sepanjang daerah pesisir pada Selat Malaka. Riau merupakan wilayah Kepulauan yang kaya akan budaya, baik yang asli dari Indonesia maupun Budaya Melayu. Banyak hal yang menarik untuk dipelajari dari Provinsi Riau ini.


Senjata tradisional Riau merupakan salah satu budaya warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan, selain tarian Adat Riau. Provinsi Riau berdiri sejak 2004 dengan Ibukota Pekanbaru, dengan kekayaan Alam seperti Gas Alam, Minyak Bumi, Kelapa Sawit dan Karet menjadikan pulau ini salah satu tempat yang banyak dijadikan tujuan para pencari kerja.

 

Macam macam Senjata Tradisional Riau :

1. Beladau

Beladau

Beladau merupakan salah satu senjata tradisional melayu dengan jenis tusuk. Senjata Beladau yaitu pisau belati yang tajam pada salah satu sisinya. Beladau hanya memiliki panjang sekitar 24 cm saja. Senjata ini sering digunakan sebagai sarana perlindungan diri dari serangan jarak dekat dengan musuh.


Perbedaan beladau melayu riau dengan yang lainnya yaitu terletak pada kelengkungan di pangkal pegangannya. Sehingga beladau akan lebih mudah dipegang dan didorong ketika menggunakannya.


2. Pedang Jenawi

Pedang Jenawi

Pedang Jenawi menjadi senjata tradisional yang pertama dan populer di Riau. Pedang ini dulunya sering digunakan oleh panglima perang kerajaan Melayu dalam menghadapi musuh-musuhnya. Pedang memiliki ukuran panjang sekitar 1 meter sehingga sering digunakan untuk perang tanding jarak dekat.


Pedang Jenawi mirip seperti samurai khas Jepang. Ahli sejarah dan budayawan berpendapat bahwa senjata ini berasal dari Jepang kuno yang mengalami akulturasi dengan budaya Melayu. Terlepas dari pendapat tersebut, pedang jenawi tetaplah menjadi identitas masyarakat melayu di kancah nasional.


3. Pemuras

Pemuras yaitu senjata tradisional yang banyak digemari oleh masyarakat melayu riau. Tentara inggris pun juga mengatakan bahwa masyarakat melayu sangat pandai dalam menggunakan perumas.


4. Terakol

Terakol

Terakol atau sering disebut Tarkul ini menjadi senjata favorit pada pelaut, pedagang dan lanun-lanun melayu. Tarkul dulunya menggunakan teknologi kancing roda (wheel lock) yang prosesnya membakar serbuk bedil secara otomatis. Sehingga senjata ini tidak memerlukan fius. Bentuknya mirip seperti pistol dan seperti perumas yang dikecilkan.


5. Klewang

Klewang yaitu semacam golok dengan ujung bilah yang membesar. Klewang dulunya digunakan para prajurit kerajaan ketika peperangan terjadi. Kini senjata tersebut digunakan sebagai alat pertanian para petani untuk kegiatan di sawah maupun di ladang.


6. Keris

Keris ternyata tidak hanya di Jawa saja, tetapi budaya Melayu Riau ini juga memiliki keris warisan leluhur yang memiliki keunikannya sendiri. Keris yang merupakan warisan budaya melayu ini memiliki jumlah lekukan yang sedikit dan adanya ukiran pada gagangnya. Selain itu, sarung pada keris lebih banyak bermotif flora.


7. Lela Rentaka

Lela Rentaka


Lela Rentaka merupakan meriam yang ringan dan kecil. Menurut bahasa inggris, meriam ini disebut Lantakas (gabungan dari Lela dan Rentaka). Lantakas ini merupakan senjata khas masyarakat Melayu Riau yang dibuat sendiri.


8. Blunderbuss

Blunderbuss

Blunderbuss sangat mirip dengan alat bedil yang laras berkaliber pendek, besar dan mempunyai muncung peledak hadapan. Bentuk muncungnya berbentuk kembang (funnel – shapped muzzle). Dalam menggunakan blunderbuss, Anda membutuhkan peluru timah hitam.


Senjata tradisional Kepulauan Riau menjadi salah satu bentuk budaya yang harus dilestarikan. Selain senjata ada beberapa peninggalan sejarah lain yang akan membantu Anda lebih mengenal tentang masa lalu. Seperti pakaian adat, rumah adat Indonesia, dan sebagainya. Sebagai penerus bangsa alangkah baiknya jika melestarikan Budaya Indonesia.

About the author

elzeno
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesam…

إرسال تعليق

Cara Berkomentar bagi yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih "Name/URL".
2. Isi nama Anda dan isi dengan alamat facebook Anda.
3. Klik "Lanjutkan".
4. Ketik komentar Anda.
5. Klik "Publish".
6. Centang "CAPTCHA" yang menyatakan bahwa Anda bukan robot.
7. Klik "Publish".